Sabtu, 17 November 2012

TEA (tauge ekstrak agar)

Teori Dasar 
             Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangbiakan pada suatu substrat yang dinamakan medium. Medium untuk pertumbuhan mikroba ini memenuhi persyaratan nutrien yang dibutuhkan mikroba tersebut. Kebutuhan dasar mikroba antara lain : air, karbon, energi, mineral, dan faktor tumbuh.
            Media terdiri dari 3 macam bentuknya, yaitu : medium cairan, padatan, dan semisolid. Perbedaan ini disebabkan oleh ada tidaknya bahan pemadatan. Bahan pemadatan dapat berupa amilum, gelatin, selulosa, dan agar-agar. Agar-agar adalah media yang paling umum digunakan. Medium cairan tidak menggunakan bahan pemadat sedangkan medium padatan dan semisolid menggunakan bahan pemadat.
            Berdasarkan fungsinya media dapat dibedakan atas medium umum, selektif, dan differensial. Berdasarkan komposisi kimianya dikenal medium alami, medium semisintetis, dan medium sintetis.
Pengertian Media 
Media adalah pembenihan substrat atau dasar makanan untuk menumbuhkan dan membiakkan suatu mikroorganisme. Media yang baik bagi pemeliharaan mikroorganisme ialah yang mengandung unsure-unsur makanan yang diperlukan, dapat berupa garam-garam anorganik seperti protein, peptone, asam-asam amino dan vitamin-vitamin. Bahan-bahan makanan yang disediakan untuk menumbuhkan mikroorganisme disebut kultur media. Sedangkan mikroorganisme yang tumbuh dan berkembang biak pada suatu kultur media disebut kultur.
Fungsi Media 

Media dapat berfungsi untuk membiakkan, mengasingkan dan meyimpan mikroorganisme dalam waktu yang lama di laboratorium. Media juga dapat berfungsi untuk mempelajari sifat-sifat koloni/pertumbuhan, sifat-sifat biokimiawi mikroorganisme. Selain itu dalam laboratorium mikrobiologi kedokteran dapat berfungsi untuk pembuatan antigen, toksin dan untuk pasasi kuman dengan tujuan perubahan virulensi dan lain-lain.
Jenis Media

 





·         Nutrien Agar (NA)
Medium NA berdasarkan susunan kimianya merupakan medium non sintetik/semi ilamiah, berdasarkan konsistensinya merupakan medium padat. Medium ini digunakan untuk pertumbuhan bakteri. Komposisi NA yang terdiri dari ekstrak beef, pepton, bacto, aquadest.
·         Potato Dekstrosa Agar (PDA)
Medium ini menurut konsistensinya termasuk medium padat, berdasarkan susunan kimianya termasuk non sintetik/semi alamiah. Medium PDA digunakan untuk menumbuhkan jamur (kapang). Komposisinya terdiri dari dekstrosa, kentang, bacto, aquadest.
·         Tauge Ekstrak Agar (TEA)
Tauge ekstrak agar (TEA) termasuk medium semi alamiah karena tersusun atas bahan alami (tauge) dan bahan sintesis (Sukrosa dan agar). Medium ini berdasarkan konsistensinya termasuk medium padat karena terdapat agar sebagai bahan penyusunnya. Sedangkan berdasarkan susunan kimianya termasuk medium non sintetik/semi alamiah. TEA digunakan untuk menumbuhkan khamir dan kapang.
Fungsi bahan yang digunakan pada medium TEA :
1.      Tauge : Sebagai sumber vitamin, nitrogen organik dan senyawa karbon.
2.      Sukrosa : sebagai sumber gula dan energy. Sukrosa merupakan sumber karbohidrat bagi khamir, dimana setelah mengalami fermentasi, sukrosa akan berubah menjadi glukosa dan fruktosa yang juga dibutuhkan oleh khamir.
3.      Agar : Untuk memadatkan medium TEA.
4.      Aquadest : Untuk melarutkan agar, sukrosa, dan tauge.
Kami mengambil sebuah contoh praktikum dari Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar pada hari Kamis tanggal 14 November 2009 dengan laporan sebagai berikut:
Tauge Ekstrak agar (TEA)
1.      Tauge Ekstrak agar (TEA) (Air Suling = 50 ml)
2.      Tauge : 50/500 ×50 =5 gram
3.      Sukrosa : 30/500 ×50 =3 gram
4.      Bacto Agar : 7,5/500 ×50 =0,75 gram
5.      Air Suling : 500/500 ×50 =50 ml
Menimbang bahan dengan teliti, merebus tauge dalam air suling 50 ml hingga mendidih selama ± 15 menit, menyaring dengan kertas saring.
Memasukkan sukrosa dan bacto agar, mengaduk hingga homogen kemudian menutup wadah dan selanjutnya mensterilkan dalam otoklaf.
Medium ini berdasarkan konsistensinya termasuk medium padat karena terdapat agar sebagai bahan penyusunnya. Sedangkan berdasarkan susunan kimianya termasuk medium non sintetik/semi alamiah. Medium ini digunakan untuk pertumbuhan dan pembiakan khamir. Komposisinya terdiri dari:
Tauge yang berfungsi sebagai sumber-sumber zat organik yang dibutuhkan oleh khamir.
Sukrosa merupakan sumber karbohidrat bagi khamir, dimana setelah mengalami fermentasi, sukrosa akan berubah menjadi glukosa dan fruktosa yang juga dibutuhkan oleh khamir.
 Bacto agar berfungsi memadatkan medium
 Aquadest digunakan untuk melarutkan bahan pada medium tersebut.
Kesimpulan : TEA (Tauge Ekstrak Agar) termasuk Medium padat yaitu medium yang konsistensinya bersifat padat dan Medium padat yang dapat dicairkan yaitu medium yang jika berada pada suhu rendah akan memadat dan jika ditempatkan pada kondisi yang panas maka akan mencair.
·         Lactose Broth (LB)
Medium Lactose Broth merupakan medium yng konsistensinya termasuk medium cair. Berdasarkan susunan kimianya, medium ini termasuk medium non sintetik dan berdasarkan fungsinya termasuk medium diperkaya karena pada medium ini ditambahkan za-zat tertentu, seperti lactose. Medium ini digunakan untuk memperbanyak bakteri Coliform. Komposisinya terdiri dari ekstrak beef, pepton, lactose, aquadest.
·         Nutrien Broth (NB)
Medium NB berdasarkan konsistensinya termasuk medium cair. Dikatakan medium cair karena pada komposisinya tidak terdapat bacto agar sebagai pemadat medium. Berdasarkan susunan kimianya termasuk medium non sintetik/ semi alamiah. Medium NB ini digunakan untuk pertumbuhan bakteri. Komposisinya adalah ekstrak beef, pepton, aquadest.
·         Potato Dextrose Agar (PDA)
Potato dextrose agar (PDA) termasuk medium semi alamiah karena tersusun atas bahan alami (kentang) dan bahan sintesis (dextrose dan agar). PDA digunakan untuk menumbuhkan jamur. Komposisinya adalah kentang, dextrose, agar, aquadest.



Referensi:
Dwidjoseputro, D. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Penerbit Djambatan, 1998.
Hafsah. Bahan Ajar Mikrobiologi Umum. Makassar: Program Studi Biologi UIN Alauddin
Makassar, 2009.
Irianto, Koes. Mikrobiologi Jilid 1. Bandung: Yrama Widya, 2006 “Mengenal Media
pertumbuhan-mikrobial/ (Diakses tanggal 14 November 2009).
“Pembuatan Media Agar dan Sterilisasi dan Pembiakan Bakteri dan Jamur”.
http:/makalahdanskripsi.blogspot.com/2008/08/pembuatan-media-agar-dan-sterilisasi-
dan.html (Diakses tanggal 14 November 2009).
“Pembuatan Media n Sterilisasi, http://blogkita.info/my-kampuz/my-
kuliah/mikrobiologi/pembuatan-media-n-sterilisasi/ (Diakses tanggal 07 November
2009).
Unus, Sunarwiria. Pengantar Mikrobiologi Umum. Bandung: PT. Angkasa, 1985.
Valarine, Keanekaragaman Mikroorganisme pada Media Agar.
(Diakses tanggal 14 November 2009).

Pertanian kita harus sehat


وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ وَالَّذِي خَبُثَ لاَ يَخْرُجُ إِلاَّ نَكِداً كَذَلِكَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُون

  (Dan tanah yang baik) yang subur tanahnya (tanaman-tanamannya tumbuh subur) tumbuh dengan baik (dengan seizin Tuhannya) hal ini merupakan perumpamaan bagi orang mukmin yang mau mendengar petuah/nasihat kemudian ia mengambil manfaat dari nasihat itu (dan tanah yang tidak subur) jelek tanahnya (tidaklah mengeluarkan) tanamannya (kecuali tumbuh merana) sulit dan susah tumbuhnya. Hal ini merupakan perumpamaan bagi orang yang kafir. (Demikianlah) seperti apa yang telah Kami jelaskan (Kami menjelaskan) menerangkan (ayat-ayat Kami kepada orang-orang yang bersyukur) terhadap Allah, kemudian mereka mau beriman kepada-Nya.-Al A'raf ayat 58-  

Fisika Dasar (gaya sentripetal)



Tikungan miring dan licin
Kecepatan maksimum yang diperbolehkan / roda kendaraan tidak slip:


dengan :
Vmaks = kecepatan maksimum yang diperbolehkan (m/s)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
θ = sudut kemiringan jalan terhadap garis mendatar

Peranan Sektor Pertanian dalam Pembangunan Nasional terkait Bidang Kesehatan

Pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan dan tak terpisahkan. Pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus ekologi kehidupan. Bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem dan siklus ekologi kehidupan. Prinsip ini menunjukkan bahwa kesehatan tiap individu dan komunitas tak dapat dipisahkan dari kesehatan ekosistem; tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman sehat yang dapat mendukung kesehatan hewan, manusia, dan tumbuhan. 
Kesehatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem kehidupan. Hal ini tidak saja sekedar bebas dari penyakit, tetapi juga dengan memelihara kesejahteraan fisik, mental, sosial dan ekologi. Ketahanan tubuh, keceriaan dan pembaharuan diri merupakan hal mendasar untuk menuju sehat.
Peran pertanian organik baik dalam produksi, pengolahan, distribusi dan konsumsi bertujuan untuk melestarikan dan meningkatkan kesehatan ekosistem dan organisme, dari yang terkecil yang berada di dalam tanah hingga manusia. Secara khusus, pertanian organik dimaksudkan untuk menghasilkan makanan bermutu tinggi dan bergizi yang mendukung pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan. Mengingat hal tersebut, maka harus dihindari penggunaan pupuk, pestisida, obat-obatan bagi hewan dan bahan aditif makanan yang dapat memberikan efek merugikan kesehatan. 
Prinsip ekologi meletakkan pertanian organik dalam sistem ekologi kehidupan. Prinsip ini menyatakan bahwa produksi didasarkan pada proses dan daur ulang ekologis. Makanan dan kesejahteraan diperoleh melalui ekologi suatu lingkungan produksi yang khusus; sebagai contoh, tanaman membutuhkan tanah yang subur, hewan membutuhkan ekosistem peternakan, ikan serta organisme laut membutuhkan lingkungan perairan. 
Budidaya pertanian, peternakan, dan pemanenan produk liar organik haruslah sesuai dengan siklus dan keseimbangan ekologi di alam. Siklus-siklus ini bersifat universal tetapi pengoperasiannya bersifat spesifik-lokal. Pengelolaan organik harus disesuaikan dengan kondisi, ekologi, budaya dan skala lokal. Bahan-bahan asupan sebaiknya dikurangi dengan cara dipakai kembali, didaur ulang dan dengan pengelolaan bahan-bahan dan energi secara efisien guna memelihara, meningkatkan kualitas dan melindungi sumber daya alam.
Pertanian organik dapat mencapai keseimbangan ekologis melalui pola sistem pertanian, membangun habitat, pemeliharaan keragaman genetika dan pertanian. Mereka yang menghasilkan, memproses, memasarkan atau mengkonsumsi produk-produk organik harus melindungi dan memberikan keuntungan bagi lingkungan secara umum, termasuk di dalamnya tanah, iklim, habitat, keragaman hayati, udara, dan air.
Manfaat pertanian di bidang kesehatan:
1. Menghasilkan makanan yang cukup, aman dan bergizi sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat. Data menunjukkan bahwa praktek pertanian organik mampu meningkatkan hasil sayuran hingga 75% dibanding pertanian konvensional. Disamping itu, produk pertanian organik juga mempunyai kandungan vitamin C,  kalium, dan beta karoten yang lebih tinggi 
2.  Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani, karena petani akan terhindar dari paparan (exposure) polusi yang diakibatkan oleh digunakannya bahan kimia sintetik dalam produksi pertanian.
3. Meminimalkan semua bentuk polusi yang dihasilkan dari kegiatan pertanian. Karena pertanian organik: (1) Menghindari penggunaan bahan kimia sintetis dan (2) Memanfaatkan limbah kegiatan pertanian seperti kotoran ternak dan jerami sebagai pupuk kompos.





Pohon Industri Sirsak


Jumat, 16 November 2012

New Post

Assalamu'alaikum =))
Sebenrnya aku punya blog, tapi benerannya lupa -_- lupa nama blog nya lupa emailnya lupa passwordnya (lengkap sudah), itu ketika aku duduk di bangku SMP. Sedangkan sekarang aku sedang duduk di kursi.
Dan kali ini aku membuat blog yang baru. Semoga blog ini dapat bermafaat ke depannya, Aamiin